SELAMAT DATANG DI MEDIA INFORMASI TIM PENGGERAK PKK KECAMATAN MRANGGEN (024) 6723114

Kamis, 26 Januari 2017

Hatinya PKK

HATINYA PKK di Kantor Pertanian Kecamatan Mranggen




Pengertian Hatinya PKK

Hatinya PKK merupakan suatu gerakan masyarakat implementasinya dengan memanfaatkan halaman di sekitar rumah dengan tanaman pangan dan tanaman produktif/ keras ( bernilai ekonomis tinggi ), minimal untuk memenuhi keperluan dan tabungan keluarga serta meningkatkan Tanaman Obat Keluarga (TOGA), tanaman hias yang berfungsi untuk keindahan dan kenyamanan rumah.
Hatinya PKK dapat terwujud melalui sarana Gotong Royong seluruh keluarga dengan mengoptimalkan  Tanaman Pangan yang produktif  yang nantinya dapat Bernilai Ekonomi Tinggi serta dapat juga digunakan Sebagai Tabungan.

PENGERTIAN PEKARANGAN

Pekarangan adalah sebidang tanah di sekitar rumah yang mudah diusahakan dengan tujuan untuk meningkatkan pemenuhan gizi melalui perbaikan menu keluarga. Pekarangan sering juga disebut sebagai Lumbung Hidup, Warung Hidup atau Apotik Hidup.

Pemanfaatan Pekarangan adalah pekarangan yang dikelola melalui pendekatan terpadu berbagai jenis tanaman, ternak, dan ikan. Sehingga akan menjamin ketersediaan bahan pangan yang beranekaragaman secara terus menerus, guna pemenuhan gizi keluarga yang dapat Berupa :
Lumbung Hidup, yaitu pekarangan ditanami dengan tanaman yang mengandung karbohidrat (Umbi- umbian, jagung, dll.) secara segar.
Warung Hidup, sebagian dari lahan pekarangan dapat ditanami sayur – sayuran dan buah – buahan yang dapat kita manfaatkan setiap hari.
Apotek Hidup, sebagian pekarangan dapat ditanami tanaman toga yang sewaktu – waktu dapat diperlukan sebagai pertolongan pertama apabila sakit.
Peternakan, sebagian halaman dimanfaatkan untuk beternak kelinci, unggas.
Perikanan, sebagian halaman dimanfaatkan untuk budidaya ikan (lele, gurami, nila, belut, dll).
Tabungan, sebagian halaman ditanami dengan tanaman bernilai ekonomi tinggi seperti kayu jati, kelapa, sengon,dll.

Peran TP. PKK
Ada pun Peran Pengurus PKK terutama kelompok dasawisma sangat penting dalam mewujudkan  Hatinya PKK seperti:
1.mengadakan penyuluhan dalam kegiatan dan pertemuan PKK, baik dari tingkat Kecamatan/ Desa/ Kelompok dalam upaya peningkatan rumah kurang sehat menjadi rumah sehat.
2.Mengadakan pendataan rumah sehat dan kurang sehat.
3.Meningkatkan pemanfaatan lahan pekarangan kepada warga masyarakat sehingga tercipta HATINYA PKK dalam peningkatan Rumah sehat.

Contoh surat Pinjam Tempat

CONTOH SURAT PERMOHONAN IZIN PINJAM TEMPAT

Berikutnya  akan memberikan contoh surat izin dalam meminjamkan tempat. Ketika kita atau suatu organisasi,
perusahaan dsb akan melakukan acara tertentu dan kita akan melaksanakan acara tersebut disuatu tempat dan kita
akan meminjam atau menyewanya maka perlu untuk mengajukan permohonaan untuk meminjam tempat tersebut terlebih dahulu. berikut contoh surat pengajuan ijin peminjaman tempat


LOGO DAN KOP SURAT

                                                                                                          Mranggen, 20 Juni 2016
Nomor     :
Lampiran  :
Perihal      :  Ijin Pinjam Tempat
Kepada : 
Yth. ...............................
Di
 ……………………………
Dengan hormat, Dengan ini kami sampaikan bahwa dalam rangka
…………………………………………. akan melaksanakan  kegiatan ……………………………… dengan ketentuan sebagai berikut :

Hari, tanggal     :  Sabtu, 21 Juni 2014 Waktu               : Jam 08.00 WIB – s.d. SelesaiTempat             : ………………………Acara               : ………………………

Sehubungan dengan hal tersebut, kami mengajukan permohonan ijin pinjam ……………………………. untuk pelaksanaan kegiatan tersebut.
Demikian surat permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
     Ketua                                                                          Sekretaris

(Nama Lengkap)                                                             (Nama Lengkap)
                                              Mengetahui
                                              Pihak terkait
                                          (Nama Lengkap)

Rabu, 25 Januari 2017

SOSIALISASI HASIL RAKERNAS PKK VIII 2015

Sosialisasi Hasil Rakernas VIII PKK 2015.
         
      Sebagai tindak lanjut Sosialisasi Hasil Rakernas VIII PKK Tahun 2015 se  Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak Provinsi Jawa Tengah, Tim Penggerak PKK Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Hasil Rakernas VIII PKK  Tahun 2015. Sosialisasi ini diikuti oleh Tim Penggerak PKK Kecamatan Mranggen, Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Pokja I s/d Pokja IV dan Tim Penggerak PKK Desa se Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak.

Dalam sambutan pengarahannya Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Mranggen Ibu Woro WE. Widodo berharap bahwa Hasil Rakernas VIII yang efektif dilaksanakan mulai tahun 2017 dapat diterima dan  dilaksanakan dengan baik dan penuh semangat.  Dengan adanya Undang - Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa memberikan peluang  menggembirakan pada Gerakan PKK untuk dapat memperoleh salah satu sumber daya yang tersedia di desa yaitu APBdesa yang bersumber dari PAD Desa, Bagi Hasil pajak, ADD dan dana desa. Anggaran tersebut dapat digunakan untuk operasional kegiatan seperti pelatihan kader, pembelian sarana prasarana posyandu, pembelian PMT posyandu, penyediaan APE dll. Untuk itu Tim Penggerak PKK di semua tingkatan dapat mengambil peran dalam kegiatan Musrenbang di wilayah masing - masing .
Dalam acara tersebut dihadiri Bapak Camat Mranggen Wiwin Edi Widodo, S.Sos, MM dan Narasumber dari Tim Penggerak PKK Kabupaten Demak.





CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJASAMA POSYANDU MODEL

CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJASAMA POSYANDU MODEL


SURAT PERJANJIAN KERJASAMA
antara
POS PELAYANAN TERPADU
dengan
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
dan
BINA KELUARGA BALITA

TENTANG
KESEPAKATAN KEGIATAN BERSAMA


NOMOR :

                                        NOMOR :

NOMOR :


Pada hari ini, ..............tanggal .................... bulan ............... tahun 20      , bertempat di ................., kami yang bertanda tangan di bawah ini :

1. .............................( nama)
:
Ketua Posyandu ................ berdasarkan Surat Keputusan Kepala Desa/ Kelurahan Nomor :.................. tanggal...................... tentang ..................., berdasarkan  SK tersebut, dalam kedudukannya bertindak untuk dan atas nama Posyandu ........................, selanjutnya dalam Surat Perjanjian Kerjasama ini disebut PIHAK PERTAMA.
2..............................( nama)
:
Kepala PAUD ...................... berdasarkan Surat Keputusan....................... Nomor :.................... tanggal................. tentang ....................., berdasarkan  SK tersebut, dalam kedudukannya bertindak untuk dan atas nama PAUD........................, selanjutnya dalam Surat Perjanjian Kerjasama ini disebut PIHAK KEDUA.
3. .............................( nama)
:
Ketua BKB ...................... berdasarkan Surat Keputusan....................... Nomor :.................... tanggal................. tentang ....................., berdasarkan  SK tersebut, dalam kedudukannya bertindak untuk dan atas nama BKB........................, selanjutnya dalam Surat Perjanjian Kerjasama ini disebut PIHAK KETIGA.

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA dan PIHAK KETIGA selanjutnya disebut PARA PIHAK.

PARA PIHAK  secara bersama sama menyatakan sepakat  dan setuju untuk melakukan kerjasama tentang kesepakatan kegiatan bersama.

Pasal 1
TUJUAN

Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia di lingkungan  wilayah kerjanya PARA PIHAK.
                                                                                                 
Pasal 2
RUANG LINGKUP

Ayat (1)
Kegiatan ini akan meliputi penyatuan kegiatan bersama  PARA PIHAK dalam lingkup :
1)  Perencanaan yang diberi istilah H-1, antara lain :
-          penyiapan sarana dan prasarana sebelum kegiatan dilaksanakan,
-          pembagian tugas antar kader yang melaksanakan,
-          koordinasi  dengan berbagai pihak yang berkepentingan,
-          dan lain-lain yang sesuai dengan kebutuhan.



2) Pelaksanaan yang diberi istilah H, antara lain:
-     melaksanakan kegiatan pokok masing – masing PARA PIHAK pada satu tempat dan waktu yang bersamaan.
-     melaksanakan kegiatan secara sinergi dan sinkronisasi untuk mencapai optimalisasi tujuan bersama.
3) Evaluasi  yang diberi istilah  H+1, antara lain:
-     inventarisasi permasalahan dan capaian kegiatan bersama yang telah dilaksanakan
-     melaksanakan kegiatan penguatan terhadap hal – hal yang positif dan perbaikan terhadap hal – hal yang negatif.
-     menyusun Rencana Kegiatan Tindak Lanjut (RKTL).

Ayat (2)
Masing masing tahapan kegiatan di atas dituangkan dalam admintrasi berupa buku notulensi.

Ayat (3)
PIHAK PERTAMA yang melakukan kerjasama ini harus mencapai strata Purnama dan atau Mandiri.
PIHAK KEDUA yang melakukan kerjasama ini harus mencapai tingkatan PAUD Berkembang.
PIHAK KETIGA yang melakukan kerjasama ini harus mencapai tingkatan BKB Berkembang dan atau Paripurna.

Pasal 3
DASAR KERJASAMA

Kerjasama dilaksanakan atas dasar :
1)      Kebutuhan dan kepentingan yang sama, yaitu peningkatan Sumber Daya Manusia
2)      Sasaran yang sama, yaitu anak usia 0 – 6 tahun
3)      Efisiensi dan efektivitas kader masing – masing PARA PIHAK
4)      Optimalisasi pelaksanaan pembinaan.

Pasal 4
HAK DAN KEWAJIBAN

Ayat (1)
Masing – masing pihak berhak mendapat binaan sebagai berikut:
1)      Sasaran Posyandu (bayi dan balita umur 0-5 tahun) mendapatkan binaan dari kader PIHAK KEDUA dan PIHAK KETIGA,
2)      Sasaran PAUD (anak usia 0 – 6 tahun) mendapatkan binaan dari PIHAK PERTAMA dan PIHAK KETIGA,
3)      Sasaran BKB (anak usia 1 – 5 tahun) mendapatkan binaan dari PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA,
4)      Masing – masing orang tua  sasaran  butir 1), 2), dan 3) di atas memperoleh binaan dari PARA PIHAK.

Ayat (2)
Kewajiban masing – masing pihak adalah sebagai berikut:
1)      Kader Posyandu berkewajiban melayani dan membina sasaran dari PIHAK KEDUA dan PIHAK KETIGA
2)      Kader PAUD berkewajiban melayani dan membina sasaran dari PIHAK PERTAMA dan PIHAK KETIGA,
3)      Kader BKB berkewajiban melayani dan membina sasaran dari PIHAK PERTAMA dan  PIHAK KEDUA.
4)      Kader PARA PIHAK  wajib hadir pada jadwal sebagaimana yang telah ditentukan pada pasal 2.

asal 5
PEMBIAYAAN

Sumber Dana untuk membiayai kegiatan operasional dalam kerjasama ini berasal dari:
1) Kas masing – masing PARA PIHAK,
2) Swadaya Masyarakat setempat
3) Program program lain yang dapat disinergikan,
4) Dan lain-lain yang tidak mengikat.




Pasal 6
JANGKA WAKTU

Kerjasama berlangsung sejak penandatangan surat perjanjian oleh PARA PIHAK sampai batas waktu yang tidak ditentukan dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat setempat.


Pasal 7
LAIN – LAIN

1)      Perubahan atas Surat Perjanjian Kerjasama ini, hanya dapat dilakukan atas persetujuan PARA PIHAK;
2)      Apabila terjadi perubahan dan atau penambahan hal – hal yang belum diatur dalam Surat Perjanjian Kerjasama ini, akan diatur lebih lanjut sesuai kesepakatan PARA PIHAK dan akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan;

Pasal 8
PENUTUP

Surat Perjanjian Kerjasama ini ditandatangani oleh PARA PIHAK, pada hari dan tanggal tersebut di atas, dibuat rangkap  6 (enam), diberi meterai Rp 6.000,- dengan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Demikian Surat Perjanjian Kerjasama  ini dibuat dengan itikad baik oleh PARA PIHAK.

PIHAK PERTAMA
KETUA POSYANDU



STEMPEL 

(......................................)
PIHAK KEDUA
KEPALA PAUD


STEMPEL  


(...........................................)
PIHAK KETIGA
KETUA  BKB


STEMPEL 


(....................................)











Menyaksikan,


Kepala Desa/Kelurahan





 STEMPEL

(...............................................)




Lima Langkah Kegiatan Posyandu

LIMA LANGKAH KEGIATAN POSYANDU


      Kegiatan rutin Posyandu diselenggarakan dan digerakkan oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari Puskesmas dan sektor terkait. Pada saat penyelenggaraan Posyandu, minimal jumlah kader adalah lima orang. Jumlah ini sesuai dengan jumlah langkah yang dilaksanakan oleh Posyandu, yakni yang mengacu pada sistem lima langkah.
Sebelum pelaksananaan Posyandu, dilakukan kegiatan persiapan, antara lain:

• Kader memastikan sasaran, jumlah bayi baru lahir, bayi, balita, ibu hamil, ibu nifas,    ibu menyusui, PUS,  dan WUS.
• Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai hari buka Posyandu, dapat        melalui pertemuan warga setempat, sarana ibadah dan lain-lain.
• Mempersiapkan tempat, sarana dan prasarana Posyandu, seperti: alat timbang          (dacin, sarung timbang, pita LILA), alat ukur panjang/tinggi badan, obat (kapsul        vitamin A dan TTD), oralit, buku pencatatan dan pelaporan, dan lain-lain.
• Melakukan pembagian tugas antar kader.
• Kader berkoordinasi dengan petugas kesehatan dan penggerak PKK desa.
• Mempersiapkan bahan PMT penyuluhan dan pemulihan diperlukan.



       Lima langkah kegiatan Posyandu adalah kegiatan pelayanan mulai dari pendaftaran hingga pelayanan kesehatan yang dilaksanakan pada hari buka Posyandu. Langkah pertama hingga keempat dilaksanakan oleh para kader, sedangkan langkah kelima dilaksanakan oleh kader bersama petugas kesehatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

LANGKAH KEGIATAN PELAKSANA

1. Langkah pertama: pendaftaran

     a. Kader mendaftar bayi/balita yang dibawa ibu-ibu: yaitu nama bayi/balita                    tersebut ditulis pada secarik kertas yang kemudian diselipkan pada KMS-nya.            Apabila balita merupakan peserta baru, berarti KMS baru diberikan, nama                  anak ditulis pada KMS dan secarik kertas yang kemudian diselipkan pada KMS          nya.
     b. Selain itu, kader juga mendaftar ibu hamil, yaitu nama ibu hamil tersebut                    ditulis pada formulir atau Register Ibu hamil. Apabila ibu hamil tidak membawa          balita, langsung dipersilahkan menuju ke langkah 4.

2. Langkah kedua: penimbangan

     a. Kader di kegiatan 1 meminta orang tua balita untuk membawa bayi/balitanya            dan menyerahkan KMS kepada kader di langkah 2.
     b. Kader di kegiatan 2 menimbang dan mencatat hasil penimbangan bayi/balita            tersebut pada secarik kertas yang diselipkan dalam KMS.
         Langkah-langkah penimbangan:
         1) Mempersiapkan dacin
              a) Gantung dacin pada tempat yang kokoh, seperti: pelana rumah atau                              kusen pintu, atau dahan pohon, atau penyangga kaki tiga yang kuat.
              b) Letakkan bandul geser pada angka nol. Jika ujung kedua paku timbang                        tidak dalam posisi lurus maka timbangan perlu ditera atau diganti dengan baru.
              c) Atur posisi angka pada batang dacin sejajar dengan mata penimbang.
              d) Pastikan bandul geser berada pada angka nol.
              e) Pasang sarung timbang/celana timbang/kotak timbang yang kosong pada dacin.
               f) Seimbangkan dacin yang telah dibebani dengan sarung timbang/celana                                        timbang/kotak timbang dengan memberi kantong plastik berisikan pasir/ batu                            krikil di ujung batang dacin, sampai kedua jarum di atas tegak lurus.
           2) Penimbangan balita
                a) Masukkan balita ke dalam sarung timbang dengan pakaian seminimal mungkin dan                     geser bandul sampai jarum tegak lurus.
               b) Baca berat badan balita dengan melihat angka di ujung bandul geser.
               c) Catat hasil penimbangan dengan benar di kertas/ buku bantu dalam kilogram dan                      ons.
              d) Kembalikan bandul ke angka nol dan pastikan bandul aman.
              e) Keluarkan balita dari sarung/celana timbang/kotak timbang.

3. Langkah ketiga; pengisian KMS

        Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah kartu yang memuat kurva pertumbuhan normal anak berdasarkan indeks antropometri berat badan menurut umur. Pada setiap hari buka Posyandu, kader diharapkan dapat mengisi KMS dalam buku KIA seluruh anak yang datang dan ditimbang. KMS ini menjadi penting karena merupakan salah satu alat pemantau pertumbuhan anak. Selain mampu mengisi, kader diharapkan juga mampu membaca atau menilai grafik yang terbuat dari hasil penimbangan anak setiap bulan sehingga ia dapat memberikan penilaian apakah anak bertumbuh dengan baik atau kurang baik. Jika anak bertumbuh baik. Berikan pujian kepada Ibu serta ingatkan untuk menimbang anaknya di Posyandu pada bulan berikutnya. Bila pertumbuhan anak kurang baik, perlu dirujuk kepada petugas kesehatan. Untuk itu, kader perlu memperhatikan cara mengisi dan membaca KMS yang benar agar pengambilan keputusan agar tidak salah.
Cara mengisi KMS:
a. Pada balita yang baru pertama kali ditimbang, perhatikan isian “Nama Ibu” dan “Nama               Anak” pada sampul depan buku KIA. Jika masih kosong, isilah nama ibu dan nama anak             dengan jelas. Tambahkan nama panggilan/nama kecil jika ada.
b. Perhatikan juga halaman iv buku KIA, apakah “Nomor Registrasi”, “Nomor Urut” dan                 “Identitas Keluarga” sudah terisi dengan lengkap. Jika belum, bantulah ibu/keluarga balita          untuk mengisinya.
c. Pilihlah KMS untuk laki-laki berwarna biru (halaman 49—50 buku KIA). Pilihlah KMS Untuk       perempuan berwarna merah muda (halaman 51—52 Buku KIA).
d. Isilah nama anak dan nama Posyandu pada bagian atas halaman KMS.
e. Isilah bulan lahir anak pada kolom “Bulan Penimbangan” di bawah umur 0 (nol) bulan.
    Contoh: Aida lahir pada tanggal 17 Februari 2008. Tulis “Februari ‘08” di bawah umur 0                         bulan.
f. Tulis semua kolom bulan berikutnya secara berurutan.
g. Tulis berat badan anak pada kolom ”BB (kg)” di bawah kolom “Bulan penimbangan”.
h. Tentukan letak titik hasil penimbangan berat badan pada KMS dengan cara menghubungkan     garis mendatar berat badan dan garis tegak umur pada grafik KMS. Lalu buat titik yang             mudah terlihat.
i. Hubungkan titik berat badan bulan ini dengan bulan lalu dalam bentuk garis lurus.
   Catatan: Jika anak bulan lalu tidak ditimbang maka garis pertumbuhan tidak dapat                                     dihubungkan.
j. Catat setiap kejadian kesakitan yang dialami anak pada bulan saat anak ditimbang di atas titik    hasil penimbangan yang telah ditentukan.
k. Isi kolom pemberian “ASI Eksklusif” dengan tanda centang (√) bila pada bulan tersebut bayi     masih diberi ASI saja, tanpa makanan dan minuman lain. Bila diberi makanan lain selain ASI,     bulan tersebut dan bulan berikutnya diisi dengan tanda strip (–).
l. Selanjutnya kader menyerahkan KMS kepada keluarga balita yang kemudian menuju langkah    ke-4.

4. Langkah keempat; penyuluhan

a. Kader yang bertugas menerima KMS anak dari keluarga balita membacakan dan                         menjelaskan data KMS tersebut.
b. Cara membaca KMS/menentukan status pertumbuhan anak:
    Status pertumbuhan anak dapat diketahui dengan 2 cara yaitu dengan menilai garis                   pertumbuhannya, atau dengan menghitung kenaikan berat badan anak dibandingkan                 dengan kenaikan Berat Badan Minimum (KBM). 
    Kesimpulan dari penentuan status pertumbuhan anak adalah sebagai berikut.
     1) Naik (N): grafik berat badan memotong garis pertumbuhan di atasnya dan kenaikan                                   berat badan lebih besar dari KBM.
     2) Naik (N): grafik berat badan mengikuti garis pertumbuhannya dan kenaikan berat badan                           lebih besar dari KBM.
     3) Tidak Naik (T): grafik berat badan memotong garis pertubuhan di bawahnya dan                                                   kenaikan berat badan lebih kecil dari KBM.
     4) Tidak Naik (T): grafik berat badan mendatar dan kenaikan berat badan lebih kecil dari                                         KBM.
     5) Tidak Naik (T): grafik berat badan menurun dan kenaikan grafik berat badan lebih kecil                                       dari KBM.
c. Setelah kesimpulan didapat, status pertumbuhan anak tersebut dicatat pada kolom “N/T”           dengan menuliskan “N” jika Naik atau “T” jika Tidak Naik.Kader kemudian memberikan               nasehat kepada keluarga balita, baik dengan mengacu pada data KMS maupun pada hasil           pengamatan terhadap anaknya.
d. Apabila tidak ada petugas kesehatan di kegiatan 5 (pelayanan), kader dapat melakukan             rujukan ketenaga kesehatan, bidan, PL KB, atau Puskesmas apabila ditemukan masalah pada     balita, ibu hamil, atau ibu menyusui.
e. Selain itu, kader juga dapat memberikan penyuluhan gizi atau pertolongan dasar, misalnya       pemberian makanan tambahan (PMT), tablet tambah darah (tablet besi), vitamin A, oralit,         dan lain-lain..
f. Tindak lanjut hasil penimbangan Berdasarkan hasil penilaian pertumbuhan balita, tindak          lanjut yang dapat dilakukan adalah:
   1) Berat Badan Naik (N):
        a) Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke Posyandu dan beri dukungan              untuk mempertahankan kondisi anak sehat.
        b) Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti grafik pertumbuhan anaknya yang                tertera pada KMS secara sederhana.
         c) Anjurkan kepada ibu untuk mempertahankan kondisi anak dan berikan nasihat                          tentang pemberian makan anak sesuai golongan umurnya.
        d) Anjurkan untuk datang pada penimbangan berikutnya.
    2) Berat Badan Tidak Naik 1 kali (T1):
         a) Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke Posyandu.
         b) menjelaskan arti grafik pertumbuhan anaknya yang tertera pada KMS secara                               sederhana.
         c) Tanyakan dan catat keadaan anak bila ada keluhan (batuk, diare, panas, rewel, dan                     lain-lain) dan kebiasaan makan anak.
         d) Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab berat badan tidak naik tanpa                       menyalahkan ibu
         e) Anjurkan untuk datang pada penimbangan berikutnya.
    3) Berat Badan Tidak Naik 2 kali (T2) atau berada di Bawah Garis Merah (BGM):
         a) Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke Posyandu dan anjurkan                      untuk datang kembali bulan berikutnya.
         b) Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti grafik pertumbuhan anaknya yang               tertera di KMS secara sederhana.
          c) Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab berat badan tidak naik tanpa                       menyalahkan ibu.
         d) Berikan nasihat kepada ibu tentang anjuran pemberian makan anak sesuai golongan                 umurnya.
         e) Rujuk anak ke tempat rujukan terdekat sesuai kondisi anak.
    4) Titik-titik berat badan dalam KMS terputus-putus (tidak teratur):
         a) Berikan pendekatan dan penyuluhan tentang manfaat memantau proses tumbuh                         kembang anak.
         b) Berikan motivasi untuk menimbang setiap bulan.

5. Langkah kelima: pelayanan kesehatan

       Khusus untuk kegiatan ini utamanya hanya dapat dilakukan oleh petugas kesehatan, bidan, atau Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PL KB) yang memberikan layanan antara lain Imunisasi, KB, pemberian tablet tambah darah (tablet besi), vitamin A, dan obat-obatan lainnya.